Padang rumput menjadi salah satu daya tarik di negara-negara tropis, tidak terkecuali Indonesia. Saat berkunjung ke bagian barat Taman Nasional Ujung Kulon, Anda akan menemukan sebuah padang rumput seluas 4 hektare bernama Cidaon. Padang Rumput Cidaon Ujung Kulon ini difungsikan sebagai lahan konservasi aneka jenis satwa seperti banteng, badak, sapi, kerbau, hingga burung merak.
Cara Mengunjungi Cidaon Ujung Kulon
Objek wisata alam satu ini dibuka untuk umum setiap hari mulai pukul 06.00 sampai 17.00 WIB. Di sini, Anda bisa dengan mudah menyaksikan satwa liar mencari makanan. Meski begitu, disarankan untuk tidak mengamati terlalu dekat demi menghindari terjadinya hal di luar dugaan. Cara lainnya, Anda dapat menggunakan pepohonan kukuh untuk berlindung sambil melihat-lihat lingkungan sekitar.
Agar bisa tiba di sini, pelancong bisa menempuh rute dari Desa Sumur atau Desa Taman Jaya. Selanjutnya, Anda harus menyewa perahu atau kapal menuju Pulau Peucang dan meneruskan perjalanan kurang lebih 10 menit hingga berlabuh di Padang Cidaon.
Alternatif lain, Anda bisa melewati hutan rimba di Taman Nasional Ujung Kulon dengan berjalan kaki selama 3 hari. Rute semacam ini cocok bagi para pecinta petualangan. Rasakan sensasi menjelajahi salah satu kekayaan alam milik Bumi Pertiwi. Meskipun melelahkan, tetapi sebanding dengan pengalaman seru yang akan diperoleh.
Setiba di Cidaon Ujung Kulon, Anda akan menemukan sejumlah penginapan untuk tempat beristirahat. Apabila memungkinkan, sempatkan diri bermalam satu atau dua hari untuk mendapatkan petualangan yang lebih menantang.
Tips Hunting Foto Satwa Liar di Cidaon Ujung Kulon
Tentu, tujuan utama para wisatawan saat berkunjung ke objek wisata satu ini adalah untuk berburu foto-foto aktivitas satwa liar langsung dari habitatnya. Pasalnya, Anda punya peluang melihat hewan herbivora seperti kerbau dan sapi yang sedang merumput. Agar tidak melewatkan kesempatan emas demi mengabadikan momen tersebut, ada beberapa tips yang perlu dipahami.
Pertama, datanglah di waktu yang tepat kira-kira pada pukul 06.00 sampai 10.00 WIB atau di kala senja pukul 15.00 sampai 17.00 WIB. Estimasi waktu tersebut merupakan alternatif paling tepat karena bertepatan dengan jadwal makan hewan-hewan di kawasan ini.
Poin selanjutnya, pastikan Anda tidak menciptakan suara berisik yang berpotensi membuat hewan kembali ke tengah hutan. Bagaimanapun juga, satwa di sini tidak didomestikasi sehingga kehadiran manusia terbilang asing sehingga menimbulkan perasaan atau insting terancam.
BACA JUGA : Eksotisme Bukit Teletubbies Gunung Prau
Sayang jika sudah susah payah mendatangi Cidaon Ujung Kulon, tetapi gagal melakukan pemotretan karena kelalaian pribadi. Maka dari itu, penting untuk senantiasa bersikap tenang, terutama ketika berada di dekat kawanan satwa.
Hal penting berikutnya, usahakan menjadi pengunjung pertama dan tidak berebut dengan orang lain. Pasalnya, masih banyak wisatawan yang belum memahami karakteristik hewan liar sehingga tidak menutup kemungkinan merekalah pemicu rasa tidak aman pada kawanan satwa tersebut. Akibatnya, objek buruan Anda bisa lari ke tengah hutan tanpa sempat diabadikan.
Tidak kalah penting, seyogianya setiap pengunjung tetap berhati-hati dan menjaga diri selama berada di padang rumput ini. Bagaimanapun juga, Anda sedang menghadapi hewan liar, di mana mereka bisa saja menyerang jika merasa sangat terancam, misalnya menyeruduk. Lagi pula, yang hidup di sini bukan hanya kelompok herbivora, melainkan juga hewan karnivora seperti harimau.
Pastinya, Anda tidak ingin petualangan yang seharusnya seru justru berakhir membahayakan nyawa, bukan? Maka dari itu, usahakan untuk selalu taat terhadap aturan yang mungkin ada, serta tidak berbuat iseng kepada semua hewan di padang rumput ini. Cukup amati saja bagaimana cara hidup satwa liar, jangan mencoba mengusik ketenangan mereka.
Destinasi Lain di Sekitar Cidaon Ujung Kulon
Mengingat lokasi Cidaon berada di Taman Nasional Ujung Kulon atau cidaon ujung kulon, maka ada baiknya jika Anda pun menyempatkan diri mengunjungi objek wisata lain di kawasan ini. Dimulai dari Pulau Peucang, spot terdekat yang dapat Anda capai hanya dalam waktu kurang lebih 15 menit menyeberangi hutan bakau menuju dermaga, sekaligus mengarungi lautan menggunakan perahu.
Di Pulau Peucang, pengunjung akan dimanjakan oleh hamparan pasir putih dan air laut yang tampak bagai sebening kristal dengan gradasi biru kehijauan. Tidak hanya itu, ombak di sini pun relatif tenang sehingga aman untuk beraktivitas di laut seperti berenang atau menyelam.
Alternatif lainnya, Anda dapat menjelajahi kawasan Sungai Cigenter, melihat-lihat rimba alami di Taman Nasional Ujung Kulon dari perairan. Ujung perjalanan ini akan mengantarkan Anda melintasi air terjun bertingkat, sebuah tempat yang sanggup membuat siapa pun berdebar-debar sekaligus mengundang decak kagum.
Pada dasarnya, butuh keberanian untuk menyusuri rute Sungai Cigenter karena Anda akan disuguhkan panorama alam yang tidak biasa, persis kehidupan liar di hutan rimba. Terlebih lagi, suasananya terkesan misterius dan sedikit menakutkan. Namun demikian, kegiatan semacam ini akan melengkapi petualangan Anda di Cidaon Ujung Kulon.